Membuat Aplikasi Console Pada VB Net 2010

Membuat Aplikasi Console Pada VB Net 2010

Membuat Aplikasi Console Pada VB Net 2010 - Selain membuat aplikasi windows, kita juga bisa membuat aplikasi Console pada VB net 2010. Aplikasi console ini berjalan pada Command Prompt pada windows. Jadi pada aplikasi ini tidak menggunakan aplikasi form beserts komponen-komponenya seperti yang sudah kita bahas pada postingan sebelumnya. (baca: menambahkan komponen pada vb net 2010)

Langsung saja kita praktekkan cara membuat aplikasi consule:

Pertama-tama buka dulu program vb sobat lalu buat project baru melalui menu – new – project. Ketika jendela pembuatan project muncul klik Consule Aplication. lau buat nama aplikasi dan klik OK.
Menambah, Menghapus Dan Menampilkan Form Pada VB Net 2010

Menambah, Menghapus Dan Menampilkan Form Pada VB Net 2010

Menambah, Menghapus Dan Menampilkan Form Pada VB Net 2010 - Untuk membuat aplikasi VB yang besar maka kita harus membuat banyak form, dengan kata lain satu form tidak cukup untuk membuat aplikasi VB yang besar. Jadi kita harus membuat beberapa form. Untuk menambahkankan form pada project kita cukup dengan klik kanan pada nama project pada solution explorer lalu pilih menu add – windows form -. Atau kita dapat juga menambahkan form dengan melalui menu project – add windows form.

Menambah Form Pada VB.Net 2010
Menambah Form Pada VB.Net 2010
Menambahkan Event Pada VB Net 2010

Menambahkan Event Pada VB Net 2010

Setelah kita mencoba menambahkan komponen pada vb.net 2010 maka kita akan mencoba menambahkan script pada project yan akan kita buat. Kita akan mencoba membuat program sederhana Message Box dengan sebuah tombol (button) dimana ketika button diklik akan memunculkan sebuah pesan.

Sebelum kita lanjutkan kita harus mengetahui apa itu event pada sebuah komponen. Event adalah sebuah aktivitas yang membuat perintah dijalankan. Demikian juga pada  program sederhana yang akan kita buat ini, kita akan membuat event pada tombol yang ketika dijalankan maka akan menampilkan sebuah pesan.
Event ada dua macam yaitu event click dan event doubke klik. Event klick dan event double klik pada tombol/button ini membuat sebuah perintah dijalankan. Perbedaannya adalah event click dengan cara menekan tombol mouse/ diklik satu kali sedangkan event double klick dengan menekan tombol muose dua kali.

Menambahkan Komponen Pada VB Net 2010

Menambahkan Komponen Pada VB Net 2010

Sekarang kita akan melanjutkan tutorial berikutnya yaitu menambahkan komponen pada vb.net 10.
Ketika kita sudah membuat sebuah form maka kita harus menambahkan komponen atau control terhadap form tersebut. Komponen-komponen tersebut berupa label untuk menambahkan text pada form, komponen button untuk tombol dan sebagainya. Komponen-komponen tersebut sesuai dengan kebutuhan program yang telah kita rancang untuk project kita. Komponen-komponen ini bisa sobat lihat pada jendela tollbox.
Mengenal Visual Basic Net 2010

Mengenal Visual Basic Net 2010

Visual Basic.Net 2010 atau lebih sering dikatakan dengan VB Net 10 adalah salah satu bahasa pemrograman besutan Microsoft. Visual Basic 2010 merupakan paket bahasa pemrograman dari Visual Studio Net 2010. Ketika kita mendownload Bahasa Pemrograman Visual Studio 2110 maka akan disertakan juga beberapa bahasa pemrograman lain diantaranya: VB,  C#, Visual C++ dan F#.

Visual studio merupakan aplikasi windows yang digunakan untuk membuat program-program windows seperti aplikasi database, inventory dan banyak lagi. Apabila sobat sudah terbiasa atau sudah pernah menggunakan aplikasi VB sebelumnya (2008 ke bawah) maka pada VB 2010 hampir tidak ada perubahan pada tampilannya. Tapi apabila sobat dulunya menggunakan Visual Basic (6.0) maka sobat harus benar-benar beradap tasi untuk menggunakan VB10 ini.

Program Zodiak Sederhana Dengan Javascript

Program Zodiak Sederhana Dengan Javascript

Program Zodiak Sederhana Dengan Javascript - Kali ini saya akan bagikan script untuk membuat program zodiak sederhana dengan javascript. Kalau pada postingan sebelumnya hanya untuk mencari shio ( baca : script chinese zodiak dengan javascript) maka pada program ini akan menampilkan shio dan bintangnya sekalian.

Program Zodiak Sederhana Dengan Javascript
Program Zodiak Sederhana Dengan Javascript

Game Tic Tac Toe Sederhana Dengan Javascript

Game Tic Tac Toe Sederhana Dengan Javascript

Game Tic Tac Toe Sederhana Dengan Javascript - Sobat pernah dengar game tic tac toe? Atau mungkin sudah pernah memainkannya...?
Game tic tac toe ini lebih dikenal dengan istilah catur jawa. Game sederhana ini bertujuan untuk melatih otak. ara memainkan game tersebut dengan memberikan Nilai X atau O pada tiap pemain. Pada game TicTacToe terdiri dari 9 kolom yang berfungsi untuk meletakan nilai tersebut. Yang mana untuk memenangkan game tersebut pemain harus dapat membentuk nilai X atau O berbentuk vertikal, horizontal atau diagonal pada kolom tersebut.



Script Chinese Zodiak Dengan Javascript

Script Chinese Zodiak Dengan Javascript

Script Cek Chinese Zodiak Dengan Javascript - Biasanya kita menyebutnya shio..Apakah sobat tau shionya sobat apa? Biasanya sobat mengecek zodiak pasti di majalah ataupun di buku-buku horoskop. Nah Kali ini saya akan bagikan cara untuk membuat program cek zodiak dengan javascript. Script ini bisa sobat pasang pada website ataupun blognya sobat.






Button Menu Dengan HTML Dan Javascript

Button Menu Dengan HTML Dan Javascript

Cara membuat button menu ini sangatlah simple dan sederhana. Jika dijalankan yang tampil hanyalah button yang berisikan tulisan Klik Here. Disini ada 3 buah sub button menu yang disembunyikan dan ketiga submenu akan muncul apabila button di klik. Tiap-tiap sub menu akan menuju link masing-masing apabila di klik. Sobat bisa merubah warna dan link yang dituju sesuai dengan keinginan sobat.

Membuat Button Menu Dengan HTML Dan Javascript
Button Menu
Langsung saja dipraktekin yah... Kopi script dibawah dan simpan sebagai dokumen html.


<html>  
 <head>  
 <title></title>  
 </head>  
 <body>  
 <div id="MainFrame" style="LEFT: 5px; POSITION: absolute; TOP: 5px;">  
 <div id="first" style="LEFT: 0px; POSITION: relative; top: 0px; cursor: default; background-color: #00CCFF; layer-background-color: #00CCFF; border: 1px none #000000; color: #FF0000; font-weight: bold; border-color: #00FF00; border-width: 4px; 2px;2px;2px;border-style: outset; padding: 2px; margin: 2px; text-align: center;" onClick="Go()" onMouseDown="ButtonEff(1,'down')" onMouseUp="ButtonEff(1,'up')" onMouseOver="OverEff(1,'over')" onMouseOut="OverEff(1,'out')">Click Here!</div>  
 <div id="second" style="LEFT: -300px; POSITION: relative; top: -1px; cursor: default; background-color: #00FF00; layer-background-color: #00FF00; border: 1px none #000000; color: #0000FF; font-weight: bold; border-color: #FFFF00; border-width: 4px; 2px;2px;2px;border-style: outset; padding: 2px; margin: 2px;" onClick="Load(1)" onMouseDown="ButtonEff(2,'down')" onMouseUp="ButtonEff(2,'up')" onMouseOver="OverEff(2,'over')" onMouseOut="OverEff(2,'out')">http://yaldex.com</div>  
 <div id="third" style="LEFT: -400px; POSITION: relative; top: -2px; cursor: default; background-color: #00FF00; layer-background-color: #00FF00; border: 1px none #000000; color: #0000FF; font-weight: bold; border-color: #FFFF00; border-width: 4px; 2px;2px;2px;border-style: outset; padding: 2px; margin: 2px;" onClick="Load(2)" onMouseDown="ButtonEff(3,'down')" onMouseUp="ButtonEff(3,'up')" onMouseOver="OverEff(3,'over')" onMouseOut="OverEff(3,'out')">http://google.com</div>  
 <div id="fourth" style="LEFT: -500px; POSITION: relative; top: -3px; cursor: default; background-color: #00FF00; layer-background-color: #00FF00; border: 1px none #000000; color: #0000FF; font-weight: bold; border-color: #FFFF00; border-width: 4px; 2px;2px;2px;border-style: outset; padding: 2px; margin: 2px;" onClick="Load(3)" onMouseDown="ButtonEff(4,'down')" onMouseUp="ButtonEff(4,'up')" onMouseOver="OverEff(4,'over')" onMouseOut="OverEff(4,'out')">http://yahoo.com</div>  
 </div>  
 <script>  
 var i = - 300;  
 var j = - 400;  
 var k = - 500;  
 var SlideIn = false;  
 function ButtonEff( Nb, state )  
 {  
   if ( state == 'up' )  
   {  
    if ( Nb == 1 )  
    {  
      document.getElementById( "first" ).style.borderStyle = "outset"  
    }  
    if ( Nb == 2 )  
    {  
      document.getElementById( "second" ).style.borderStyle = "outset"  
    }  
    if ( Nb == 3 )  
    {  
      document.getElementById( "third" ).style.borderStyle = "outset"  
    }  
    if ( Nb == 4 )  
    {  
      document.getElementById( "fourth" ).style.borderStyle = "outset"  
    }  
   }  
   if ( state == 'down' )  
   {  
    if ( Nb == 1 )  
    {  
      document.getElementById( "first" ).style.borderStyle = "inset"  
    }  
    if ( Nb == 2 )  
    {  
      document.getElementById( "second" ).style.borderStyle = "inset"  
    }  
    if ( Nb == 3 )  
    {  
      document.getElementById( "third" ).style.borderStyle = "inset"  
    }  
    if ( Nb == 4 )  
    {  
      document.getElementById( "fourth" ).style.borderStyle = "inset"  
    }  
   }  
 }  
 // ---------------------------------------  
 function OverEff( Nb, Ovstate )  
 {  
   if ( Ovstate == 'over' )  
   {  
    if ( Nb == 1 )  
    {  
      document.getElementById( "first" ).style.color = "#00CCFF";  
      document.getElementById( "first" ).style.backgroundColor = "red";  
    }  
    if ( Nb == 2 )  
    {  
      document.getElementById( "second" ).style.color = "#00FF00";  
      document.getElementById( "second" ).style.backgroundColor = "#0000FF";  
    }  
    if ( Nb == 3 )  
    {  
      document.getElementById( "third" ).style.color = "#00FF00";  
      document.getElementById( "third" ).style.backgroundColor = "#0000FF";  
    }  
    if ( Nb == 4 )  
    {  
      document.getElementById( "fourth" ).style.color = "#00FF00";  
      document.getElementById( "fourth" ).style.backgroundColor = "#0000FF";  
    }  
   }  
   if ( Ovstate == 'out' )  
   {  
    if ( Nb == 1 )  
    {  
      document.getElementById( "first" ).style.color = "red";  
      document.getElementById( "first" ).style.backgroundColor = "#00CCFF";  
    }  
    if ( Nb == 2 )  
    {  
      document.getElementById( "second" ).style.color = "#0000FF";  
      document.getElementById( "second" ).style.backgroundColor = "#00FF00";  
    }  
    if ( Nb == 3 )  
    {  
      document.getElementById( "third" ).style.color = "#0000FF";  
      document.getElementById( "third" ).style.backgroundColor = "#00FF00";  
    }  
    if ( Nb == 4 )  
    {  
      document.getElementById( "fourth" ).style.color = "#0000FF";  
      document.getElementById( "fourth" ).style.backgroundColor = "#00FF00";  
    }  
   }  
 }  
 // ---------------------------------------  
 function DoIt()  
 {  
   if ( i < 0 )  
   {  
    i += 4;  
    document.getElementById( "second" ).style.left = i;  
   }  
   if ( j < 0 )  
   {  
    j += 4;  
    document.getElementById( "third" ).style.left = j;  
   }  
   if ( k < 0 )  
   {  
    k += 4;  
    document.getElementById( "fourth" ).style.left = k;  
   }  
   if ( ( k == 0 ) || ( SlideIn == false ) )  
   {  
    clearInterval( Over );  
   }  
 }  
 // ---------------------------------------  
 function ReversIt()  
 {  
   if ( ( i > - 300 ) && ( j < - 100 ) && ( k < - 200 ) )  
   {  
    i -= 4;  
    document.getElementById( "second" ).style.left = i;  
   }  
   if ( ( j > - 400 ) && ( k < - 200 ) )  
   {  
    j -= 4;  
    document.getElementById( "third" ).style.left = j;  
   }  
   if ( k > - 500 )  
   {  
    k -= 4;  
    document.getElementById( "fourth" ).style.left = k;  
   }  
   if ( ( k == - 500 ) || ( SlideIn == true ) )  
   {  
    clearInterval( Out );  
   }  
 }  
 // ---------------------------------------  
 function Go()  
 {  
   SlideIn = ! SlideIn;  
   if( SlideIn == true )  
   {  
    Over = setInterval( "DoIt()", 1 );  
   }  
   else  
   {  
    Out = setInterval( "ReversIt()", 1 );  
   }  
 }  
 // ---------------------------------------  
 function Load( Nb )  
 {  
   if ( Nb == 1 )  
   {  
    window.location = "http://yaldex.com";  
   }  
   if ( Nb == 2 )  
   {  
    window.location = "http://google.com";  
   }  
   if ( Nb == 3 )  
   {  
    window.location = "http://yahoo.com";  
   }  
 }  
 </script>  
 </body>  
 </html>  

Bagaimana, gampang bukan... Silahkan di otak-atik biar lebih mahir lagi. Selamat berkarya.
Cara Membuat Mathematical Functions Dengan Javascript

Cara Membuat Mathematical Functions Dengan Javascript

Membuat Mathematical Functions Dengan Javascript - Pada postingan ini saya akan coba share cara pembuatan Mathematical Functions. Mathematical Functions ini memiliki fungsi layaknya seperti kalkulator.  Ada Addition, Subtraction, Multiplication, Division, and Modular Operator. Kalukulator ini masih sangat sederhana, dan buat sobat yang ingin Silahkan copy kode script dibawah ini.


Menu Mulitiple Selection Dropdown List Dengan CSS dan Javascript

Menu Mulitiple Selection Dropdown List Dengan CSS dan Javascript

Pada kesempatan kali ini saya akan coba share cara pembuatan mulitiple selection dengan dropdown list. Untuk membuat  menu Multiple selection dengan drop down list ini tidak lah terlalu sulit. Sobat dapat langsung mengerjakannya di dalam file .htm. Agar lebih jelas sobat download dulu filenya.

Mulitiple Selection Dropdown List
Tampilan Mulitiple Selection Dropdown List

Cara Membuat Game Hit The Dot Dengan Javascript

Cara Membuat Game Hit The Dot Dengan Javascript

Postingan kali ini adalah cara membuat game hit the dot dengan javascript. Seperti namanya cara memainkan game ini adalah dengan memukul (klik) tanda titik. Game ini untuk melatih kecepatan tangan dalam waktu 30 detik.
Game Hit The Dot
Game Hit The Dot


Game hit the dot ini adalah permainan yang sangat sederhana. Hanya untuk pembelajaran dan bukan untuk keasykan bermain... Jadi kalo berminat langsung saja di copy....
Membuat Bounce Game Dengan Javascript

Membuat Bounce Game Dengan Javascript

Kali ini saya akan membagikan game Bounce Game. Cara membuat game bounce ini sangatlah sederhana. Game ini dibuat dengan javascript. Beberapa fitur dalam game sederhana yaitu: kecepatan, menghitung skor, skor flasher, dan menjalankan demo ketika pengguna tidak bermain.


Cara Membuat Game Bounce Game Dengan Javascript
Bounce game

Game Snack Sederhana Dengan Javascript Dan HTML 5

Game Snack Sederhana Dengan Javascript Dan HTML 5

Kali ini saya akan memberikan script sederhana untuk membuat game snack. Game snack ini akan kita buat dengan menggunakan  HTML5 dan javascript. Langung saja ikuti panduannya dibawah ini.
 
Copi script dibawah ini dan save sebagai snake.html
Cara Memasukan Javascript Ke Dalam HTML

Cara Memasukan Javascript Ke Dalam HTML

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas seputar Tutorial Belajar Javascript,  pada tutorial sebelumnya saya menjelaskan Apa itu Javascript ? nah untuk sekarang kita akan mempelajari Cara Memasukan Javascript Ke Dalam HTML.

Cara Memasukan Javascript Ke Dalam HTML
Atribut Href
Sama halnya dengan Cara Memasukan Kode CSS, yaitu menggunakan cara Inline, Internal, eksternal tetapi untuk javascript itu memiliki 4 cara, antara lain :
Program Web Sederhana Upload And Download File As Zip Dengan PHP

Program Web Sederhana Upload And Download File As Zip Dengan PHP

Program Web Sederhana Upload And Download File As Zip Dengan PHP - Kali ini saya akan membagikan satu program web sederhana yaitu upload dan download file sebagai zip dengan php. semua file yang diupload oleh user baik itu berupa gambar, pdf, word bisa didownload oleh user lain secara sekaligus dan langsung di kompress secara otomatis menjadi file zip.






Perhatikan gambar diatas. Untuk upload gambar sobat klik browse dan pilih file yang akan diupload selanjutnya klik submit.
Untuk mendownload sobat centeng file yang akan diownload dan klik download as zip file.

Jika tertarik silahkan download scriptnya disini

Semoga bermanfaat




Program Sederhana Menghitung Usia Dengan PHP Dan Jquery

Program Sederhana Menghitung Usia Dengan PHP Dan Jquery

Program Sederhana Menghitung Usia Dengan PHP Dan Jquery - Pada postingan kali ini saya akan membagikan satu script sederhana yang berfungsi untuk menghitung usia seseorang. Sobat hanya perlu memasukkan tahun kelahiran dan script ini akan menghitung umur sobat. Script sederhana dibuat dengan php dan javascript.

Program Sederhana Menghitung Usia
Program Menghitung Usia




Saya asumsikan sobat sudah menginstal xampp pada PC sobat dan sudah mengerti cara menggunakannya. Jika belum silahkan sobat pelajari dulu...


Download Script Sistem Informasi Karyawan berbasis Web

Download Script Sistem Informasi Karyawan berbasis Web

Script Sistem Informasi Karyawan berbasis Web - Kali ini yang akan saya bagikan adalah Script Sistem Informasi Karyawan berbasis Web. Script ini sudah sangat komplit dan tinggal diedit dikit sudah langsung bisa digunakan.

Fitur yang ada pada Script Sistem Informasi Karyawan berbasis Web ini :

Admin Panel
  1. Lihat, Tambah dan Ubah Data Karyawan
  2. Membuat dan Memperbarui Pengguna Admin
  3. Menambah dan Menghapus Kredit Layanan
  4. Menghitung Jam Kerja Karyawan 
  5. Cetak Kehadiran Laporan Bulanan dari Karyawan
Panel Karyawan
  1. Edit dan Hapus Informasi
  2. Dapat melihat Credits Layanan
  3. Dapat melihat Catatan Kehadiran
Cara Menggunakannya silahkan lihat panduan pada video dibawah:



Download Scripnya pada link dibawah

Download

Semoga bermanfaat
Download Script Sistem Informasi Akademik

Download Script Sistem Informasi Akademik

Download Script Sistem Informasi Akademik - Kali ini saya akan membagikan satu script untuk pemrograman web. Cocok buat sobat yang lagi belajar pemrograman web. Script ini sangat bagus untuk digunakan sebagai sistem informasi akademik di sekolah-sekolah ataupun ditempat kursus.

Atau mungkin sobat punya tugas pemrograman web script bisa dijadikan pembelajaran dan sobat bisa edit agar kelihatan lebih bagus dan menarik. Untuk menggunakan script ini silahkan sobat download pada link dibawah.

Cara menggunakannya silahkan lihat petunjuknya melalui video dibawah ini:



Download

Semoga bermanfaat
Login Sederhana Dengan PHP dan MySQL

Login Sederhana Dengan PHP dan MySQL

Kali ini saya akan membagikan script sederhana untuk membuat form login dengan php. Script ini disertai dengan database mysql yang juga sederhana. Karena masih sangat sederhana silahkan di acak-acak agar lebih bagus dan sempurna.

Penampakannya seperti gambar dibawah:


Untuk mencobanya sobat bisa menggunakan xampp. Saya asumsikan sobat sudah tau cara menggunakannya. Jika belum tau silahkan ikuti panduannya pada video tutorial dibawah ini.



Jika sudah paham silahkan download pada link dibawah

Download 

Semoga Bermanfaat




Uji Koefisien Determinasi R2 Pada SPSS

Uji Koefisien Determinasi R2 Pada SPSS

Koefisien determinasi digunakan untuk mencari seberapa besar variasi variabel independen dapat menjelaskan secara keseluruhan variasi variabel independen. Koefisien determinasi mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen secara keseluruhan terhadap naik turunnya variasi nilai variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Bila R = 0 berarti diantara variabel bebas (independent variable) dengan variabel terikat (dependent variabel) tidak ada hubungannya, sedangkan bila R = 1 berarti antara variabel bebas (independent variable) dengan variabel terikat (dependentvariable) mempunyai hubungan kuat.
Uji F Pada SPSS

Uji F Pada SPSS

Kali ini kita akan membahas Uji F pada SPSS. Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama–sama atau simultan terhadap variabel terikat.

Untuk langkah-langkahnya silahkan ikuti pada video dibawah:


Hasilnya akan tampak seperti gambar dibawah:

Hasil  Uji F
Penjelasan:
Pengujian hipotesis  dengan α = 5% diperoleh nilai Fhitung = 38,463 sedangkan nilai Ftabel = 3,939. Jadi  Fhitung  >  Ftabel, dan probabilitas (sig) sebesar 0,000 < 0,05. Jadi secara simultan variabel sistem informasi berbasis website dan kualitas layanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Dari kedua hasil pengujian kedua variabel bebas tersebut terhadap variabel terikatnya dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas (fhitung) memiliki nilai yang lebih besar dari nilai (ftabel) nya dan signifikan juga lebih kecil dari nilai alpha (0.000 < 0,05)

Itu berarti SI Berbasis Web dan Kualitas Layanan berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Nasabah.

Tips
Agar lebih mudah memahami artikel tentang SPSS ini sebaiknya ikuti mulai dari postingan awal dengan cara membuka label SPSS dan mengerjakannya secara berurut. Karena pada artikel ini hanya ada satu study beserta data responden yang dapat sobat download. Study kasus yang diolah mulai dari cara Membuat Variable sampai dengan Uji Koefisien Determinasi R2 Pada SPSS. Terdapat 3 Variable dalam study kasus yaitu Pengaruh Sistem Informasi Berbasis Web, Kualitas Layanan,  dan Kepuasan Nasabah.

Demikian Cara Melakukan Uju F Pada SPSS, Semoga Bermanfaat.
Uji T Partial Pada SPSS

Uji T Partial Pada SPSS

 Uji T Partial merupakan Uji Hipotesis yang berguna untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial dengan α= 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesa.

Langkah-langkahnya:




Perhatikan gambar dibawah:


Dari hasil olah data yang kita lakukan maka hasilnya akan tampak seperti gambar diatas. Yang perlu dianalisis adalah hasil pada kolom t. (lihat tabel t sobat)

Penjelasannya:

Variabel sistem informasi berbasis web (X1)  ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar 2,592  lebih  besar dari   ttabel =  1,985  yang berarti signifikan terhadap kepuasan pelanggan, dan nilai signifikansi 0,011 lebih kecil dari 0,05.

Variabel kualitas layanan (X2) ditunjukkan dengan nilai dengan nilai thitung sebesar  5,117  lebih  besar dari   ttabel =  1,985  yang berarti signifikan terhadap kepuasan pelanggan, dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.

Artinya: Sistem Informasi Berbasis Web dan Kualitas Layanan berpengaruh terhadap Kepuasan Nasabah

Tips
Agar lebih mudah memahami artikel tentang SPSS ini sebaiknya ikuti mulai dari postingan awal dengan cara membuka label SPSS dan mengerjakannya secara berurut. Karena pada artikel ini hanya ada satu study beserta data responden yang dapat sobat download. Study kasus yang diolah mulai dari cara Membuat Variable sampai dengan Uji Koefisien Determinasi R2 Pada SPSS. Terdapat 3 Variable dalam study kasus yaitu Pengaruh Sistem Informasi Berbasis Web, Kualitas Layanan,  dan Kepuasan Nasabah.

Demikian Cara Melakukan Uji T Partial Pada SPSS, Semoga Bermanfaat

Uji Pengaruh Regresi Linear Berganda Pada SPSS

Uji Pengaruh Regresi Linear Berganda Pada SPSS

Analisis Regresi Linear Berganda menyatakan bentuk hubungan antara dua atau lebih variable independent dengan variable dependentnya. Uji regresi linear berganda dilakukan untuk meramalkan bagaimana keadaan variable dependen bila dua atau lebih variable independen sebagai factor predictor. Bentuk persamaan regresi berganda  adalah sebagai berikut :  Y = α + β1X1 + β2X2 + ϵ.

Untuk melakukan uji pengaruh regresi linear berganda sobat harus sudah melakukan uji validitas, reliabilitas dan uji asumsi klasik pada datanya. 

Perhatikan caranya:


Hasilnya akan seperti gambar dibawah:



Penjelasan:
Persamaan linear yang diperoleh adalah :
Y =  4.720 +  0,397X1 + 0,314X2

Nilai koefisien regresi variabel sistem informasi berbasis web diperoleh sebesar 0,278 menunjukkan besarnya pengaruh variabel sistem informasi berbasis web terhadap kepuasan pelanggan. Sedangkan nilai koefisien regresi variabel kualitas layanan sebesar 0,356 menunjukkan besarnya pengaruh variabel kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan. Sisanya adalah dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian tersebut.

Tips
Agar lebih mudah memahami artikel tentang SPSS ini sebaiknya ikuti mulai dari postingan awal dengan cara membuka label SPSS dan mengerjakannya secara berurut. Karena pada artikel ini hanya ada satu study kasus beserta data responden yang dapat sobat download. Study kasus yang diolah mulai dari cara Membuat Variable sampai dengan Uji Koefisien Determinasi R2 Pada SPSS. Terdapat 3 Variable dalam study kasus yaitu Pengaruh Sistem Informasi Berbasis Web, Kualitas Layanan,  dan Kepuasan Nasabah.

Demikian Cara Melakukan Uji Pengaruh Regresi Linear Berganda Pada SPSS, Semoga Bermanfaat
Uji Heteroskedastisitas Dengan Scatterplot  Pada SPSS

Uji Heteroskedastisitas Dengan Scatterplot Pada SPSS

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier berganda terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sebaliknya, apabila berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi linier berganda yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Hasil yang perlu diperhatikan adalah gambar scatterplot seperti dibawah:


Caranya coba perhatikan baik-baik video dibawah:



Cara menganalisa:
Pada gambar  menunjukkan tidak ada pola yang jelas serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Tips
Agar lebih mudah memahami artikel tentang SPSS ini sebaiknya ikuti mulai dari postingan awal dengan cara membuka label SPSS dan mengerjakannya secara berurut. Karena pada artikel ini hanya ada satu study kasus beserta data responden yang dapat sobat download. Study kasus yang diolah mulai dari cara Membuat Variable sampai dengan Uji Koefisien Determinasi R2 Pada SPSS. Terdapat 3 Variable dalam study kasus yaitu Pengaruh Sistem Informasi Berbasis Web, Kualitas Layanan,  dan Kepuasan Nasabah.

Demikian Cara Uji Heteroskedastisitas Dengan Scatterplot  Pada SPSS, Semoga Bermanfaat
Uji Multikolinearitas Pada SPSS

Uji Multikolinearitas Pada SPSS

Uji Multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen atau variabel bebas X. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen X. Untuk mendeteksi terjadinya multikolonieritas dengan mengamati besarnya nilai Tolerance dan VIF (Varian Inflation Factor), apabila nilai VIF > 10 dan nilai Tolerance < 0,1, maka terjadi multikolonieritas. Sebaliknya apabila nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance > 0,1, maka tidak terjadi multikolonieritas.

Untuk langkah-langkahnya perhatikan video dibawah:



Hasilnya akan seperti gambar dibawah:


Cara menganalisanya:

Dari hasil uji multikolonieritas tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.1 dan hasil variabel inflation factor (VIF) kurang dari 10 yang menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai lebih besar dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan model tersebut tidak terjadi multikolonieritas.

Tips
Agar lebih mudah memahami artikel tentang SPSS ini sebaiknya ikuti mulai dari postingan awal dengan cara membuka label SPSS dan mengerjakannya secara berurut. Karena pada artikel ini hanya ada satu study kasus beserta data responden yang dapat sobat download. Study kasus yang diolah mulai dari cara Membuat Variable sampai dengan Uji Koefisien Determinasi R2 Pada SPSS. Terdapat 3 Variable dalam study kasus yaitu Pengaruh Sistem Informasi Berbasis Web, Kualitas Layanan,  dan Kepuasan Nasabah.

Demikian Cara Melakukan Uji Multikolinearitas Pada SPSS, Semoga Bermanfaat
Uji Nomalitas Dengan Kolmogorov Smirnov Pada SPSS

Uji Nomalitas Dengan Kolmogorov Smirnov Pada SPSS

Suatu data dapat juga dibuktikan normalitasnya dengan uji Kolmogorov smirnov.  Pengujian ini dapat kita lakukan setelah kita mencari variable standardized residual suatu data. Untuk mencari standardized residual silahkan sobat baca Uji normalitas Pada SPSS.

Perhatikan gambar dibawah:


Dari output data normalitas diketahui bahwa nilai signifikansi (Asymp.Sig 2-tailed) sebesar 0,837. Karena signifikansi lebih dari 0,05   (0,837  >  0,05) maka nilai residual tersebut telah normal.

Untuk Langkah-langkahnya pengerjaannya perhatikan videonya:



Tips
Agar lebih mudah memahami artikel tentang SPSS ini sebaiknya ikuti mulai dari postingan awal dengan cara membuka label SPSS dan mengerjakannya secara berurut. Karena pada artikel ini hanya ada satu study kasus beserta data responden yang dapat sobat download. Study kasus yang diolah mulai dari cara Membuat Variable sampai dengan Uji Koefisien Determinasi R2 Pada SPSS. Terdapat 3 Variable dalam study kasus yaitu Pengaruh Sistem Informasi Berbasis Web, Kualitas Layanan,  dan Kepuasan Nasabah.

Demikian Cara Melakukan Uji Nomalitas Dengan Kolmogorov Smirnov Pada SPSS, Semoga Bermanfaat
Uji Normalitas Pada SPSS

Uji Normalitas Pada SPSS

Uji Normalitas adalah bagian dari uji asumsi dasar. Uji normalitas dilakukan guna megetahui apakah nilai residu (perbedaan yang ada) yang diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal. Nilai residu yang berdistribusi normal akan membentuk kurva berbentuk lonceng (bell-shaped curve). Dan kedua sisi pada kurva yang terbentuk akanmelebar sampai tak terhingga.

Uji Normalitas digunakan untuk membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal. Distribusi yang baik adalah model regresi berdistribusi normal, yaitu garis yang menggambarkan data sesungguhnyaakan mengikuti garis diagonal.

Pada saat melakukan Uji Normalitas maka kita juga akan mendapatkan nilai variable standardized residual atau ZResid (Zre_1). Perhatikan tampilan data view SPSS sobat dibagian palin ujung setelah kolom pekerjaan responden (R.PK).  Nilai Zre_1  ini akan kita butuhkan dalam langkah selanjutnya yaitu Uji Kolmogorov –Smirnov

Perhatikan langkah-langkah pada video dibawah:



Hasilnya seperti gambar:





Caramenganalisa:

Dari gambar tersebut diketahui bahwa nilai residu berdistribusi normal, hal ini terlihat dari bentuk kurva yang digambarkan berbentuk lonceng, (bell-shaped curve) yaitu kedua sisi kurva melebar sampai tidak terhingga. Sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

Demikian semoga bermanfaat.
Uji Reliabilitas Pada SPSS

Uji Reliabilitas Pada SPSS

Pada postingan ini kita akan memasuki tahap pengujian reliabiilitas. Reliabilitas secara umum dikatakan adanya konsistensi hasil pengukuran hal yang sama jika dilakukan dalam konteks waktu yang berbeda. Reliabilitas merupakan tingkat konsistensi antara dua pengukuran terhadap hal yang sama. Pengukuran reliabilitas merupakan pengukuran stabilitas, ketergantungan, dan kepercayaan serta konsistensi suatu test dalam mengukur hal yang sama di waktu yang berbeda.

Suatu instrumen dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi (konsisten) jika hasil dari pengujian instrumen tersebut menunjukkan hasil yang tetap. Dengan demikian, masalah realibilitas instrumen berhubungan dengan masalah ketepatan hasil. Butir kuesioner dikatakan reliabel (layak) jika cronbach’s alpha > 0,60 dan dikatakan tidak reliabel jika lebih kecil.


Uji Reliabilitas Pada SPSS
Kriteria Index Koefisien Reliabilitas

Silahkan sobat perhatikan video dibawah:


Yang kita butuhkan didalam pengujian ini adalah hasil dari Reliability Stastics nya. Pada gambar dibawah adalah contoh untuk hasil X1

Hasil uji reliabilitas untuk X1
Hasil uji reliabilitas untuk X1
Terlihat pada cronbach’s alpha scorenya = 0.705 dan hasil ini lebih besar daripada 0,60 maka hasilnya adalah reliable.

Untuk variable X2
Hasil uji reliabilitas untuk X2
Terlihat pada cronbach’s alpha scorenya = 0.721 dan hasil ini lebih besar daripada 0,60 maka hasilnya adalah reliable.

Untuk Variable Y
Hasil uji reliabilitas untukY
Terlihat pada cronbach’s alpha scorenya = 0.606 dan hasil ini lebih besar daripada 0,60 maka hasilnya adalah reliable.

Hasilnya apabila kita buatkan didalam table akan tampak seperti gambar  berikut:


Penjelasannya:

Hasil reliability statistics menunjukan angka Cronbach’s Alpha pada Sistem Informasi berbasis web 0,719, Kualitas Layanan 0,786 dan Kepuasan Nasabah 0,721 Berdasarkan kriteria seluruh N of Items pertanyaan dinyatakan reliabel.

Tips
Agar lebih mudah memahami artikel tentang SPSS ini sebaiknya ikuti mulai dari postingan awal dengan cara membuka label SPSS dan mengerjakannya secara berurut. Karena pada artikel ini hanya ada satu study beserta data responden yang dapat sobat download. Study kasus yang diolah mulai dari cara Membuat Variable sampai dengan Uji Koefisien Determinasi R2 Pada SPSS. Terdapat 3 Variable dalam study kasus yaitu Pengaruh Sistem Informasi Berbasis Web, Kualitas Layanan,  dan Kepuasan Nasabah.

Demikian Cara Uji Reliabilitas Pada SPSS, Semoga Bermanfaat
Uji Validitas Dengan Korelasi Corrected Item Terhadap Total Correlation Pada SPSS

Uji Validitas Dengan Korelasi Corrected Item Terhadap Total Correlation Pada SPSS

Sekarang kita lanjutkan pada Cara Uji Validitas Dengan Korelasi  - Corrected Item Terhadap Total Correlation. Cara Ini agak berbeda dengan cara kita pertama pada uji validitas dengan korelasi – Person Product  Moment. Justru caranya hampir sama dengan cara Uji Reliabilitas (Akan kita bahas pada latihan  berikutnya).

Analisis Corrected Item Terhadap Total Correlation dilakukan untuk menghitung korelasi tiap-tiap item terhadap skor totalnya tanpa melibatkan skor total. Analisis ini digunakan untuk menghindari koefisien nilai item atau butir yang over estimasi.

 Perhatikan Video tutorial dibawah


Hasil dalam analisis ini yang perlu adalah seperti tampak pada gambar:

Variable X1
Corrected Item Terhadap Total Correlation X1

Perhatikan Kolom Corrected Item-Total Correlation. Untuk menyatakan valid tidaknya terlebih dahulu sobat harus tau r tabelnya.  Apabila Corrected Item-Total Correlation (rhitung)  lebih besar dari rtabel (dalam kasus ini rtabel = 0.197 maka data dinyatakan valid.

Hasilnya kita buat kedalam tabel seperti pada gambar dibawah:



Kalo sudah paham silahkan lanjutkan dengan X2 dan Y, kalo masih bingung jangan segan untuk bertanya.

Belumpunya table R, F dan t, silahkan download disini

Tips
Agar lebih mudah memahami artikel tentang SPSS ini sebaiknya ikuti mulai dari postingan awal dengan cara membuka label SPSS dan mengerjakannya secara berurut. Karena pada artikel ini hanya ada satu study beserta data responden yang dapat sobat download. Study kasus yang diolah mulai dari cara Membuat Variable sampai dengan Uji Koefisien Determinasi R2 Pada SPSS. Terdapat 3 Variable dalam study kasus yaitu Pengaruh Sistem Informasi Berbasis Web, Kualitas Layanan,  dan Kepuasan Nasabah.

Demikian Cara Melakukan Uji Validitas Dengan Korelasi Corrected Item Terhadap Total Correlation Pada SPSS, Semoga Bermanfaat 
Uji Validitas Dengan Korelasi Pearson Product Moment Pada SPSS

Uji Validitas Dengan Korelasi Pearson Product Moment Pada SPSS

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud.
Cara Menghitung Nilai Total Variable Pada SPSS

Cara Menghitung Nilai Total Variable Pada SPSS

Pada Postingan Kali ini kita akan masuk ke Cara menghitung nilai total variable. Bagian ini sangat penting sebelum kita melanjutkan pada cara-cara lainnya seperti cara menentukan validitas, reliabiltas dll. Disini kita akan mencari jumlah total dari variable X1, variable X2 dan variable Y.

Perhatikan tampilan SPSS sobat. Pada total X1 (SI Berbasis web), X2 (Kualitas Layanan) dan Total Y (Kepuasan Nasabah) terlihat masih kosong. Untuk mencari korelasinya Kita akan menjumlahkan Total X1, X2 dan Y.



Untuk menjumlahkannya kita hanya perlu menjumlahkan semua pertanyaan pada tiap-tiap variable. Untuk Variable X1 (ada 5 pertanyaan ) maka X1.1 + X1.2 + X1.3 + X1.4 + X1.5. Untuk X2 ( ada 9 pertanyaan) maka X2.1 + X2.2+ X2.3 + X2.4 + X2.5 + X2.6 + X2.7 + X2.8 + X2.9. Untuk Y (ada  6 pertanyaan) maka Y1 + Y2 + Y3 + Y4 + Y5 + Y6.

Masih Bingung? Perhatikan Video dibawah ini, dan ikuti caranya…



Tips
Agar lebih mudah memahami artikel tentang SPSS ini sebaiknya ikuti mulai dari postingan awal dengan cara membuka label SPSS dan mengerjakannya secara berurut. Karena pada artikel ini hanya ada satu study kasus beserta data responden yang dapat sobat download. Study kasus yang diolah mulai dari cara Membuat Variable sampai dengan Uji Koefisien Determinasi R2 Pada SPSS. Terdapat 3 Variable dalam study kasus yaitu Pengaruh Sistem Informasi Berbasis Web, Kualitas Layanan,  dan Kepuasan Nasabah.

Demikian Cara Melakukan Cara Menghitung Nilai Total Variable Pada SPSS, Semoga Bermanfaat.
Cara membuat Deskripsi Variable Pada SPSS

Cara membuat Deskripsi Variable Pada SPSS

Penelitian Deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran aktual atau lukisan secara sistematis sesuai dengan fakta, sifat, serta hubungan antar fenomena atau karakter dari data yang diteliti. Statistik ini menyediakan nilai frekuensi, pengukur tendensi pusat dan variabilitas (penyebaran) data.

Statistik deskriptif menjelaskan suatu data yang telah dikumpulkan dan diringkas pada aspek-aspek penting dari data tersebut. Dengan menggunakan data yang ada pada latihan-latihan sebelumnya kita akan mencoba menyajikan deskripsi dari tiap-tiap variable.
Rentang Skala Pada SPPS

Rentang Skala Pada SPPS

Menurut Sugiyono (2012: 29 ) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis suatu statistic hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah  terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Analisis deskriptif mengacu pada pengolahan data-data mentah kedalam suatu bentuk yang mudah dimengerti  dengan tabel biasa, grafik garis maupun batang, diagram lingkaran, pictogram, dan penjelasan melalui modus, median, mean, dan variasi kelompok melalui rentang dan simpangan baku.
Cara Membuat Deskripsi Responden Pada SPSS

Cara Membuat Deskripsi Responden Pada SPSS

Sekarang saya akan bagikan Tutorial Olah Data Responden. Bagian ini merupakan lanjutan dari Cara sebelumnya yaitu  Memasukkan Data responden Pada SPSS.  Untuk masuk kebagian ini sebelumnya sobat harus sudah  memasukkan hasil kuisioner dan data responden terlebih dahulu. Jika belum silahkan baca dan ikuti petunjuk Cara Memasukkan data Kuisioner dan cara pengisian data responden.

Data responden yang akan kita olah nantinya akan menghasilkan deskripsi responden menurut jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan. Jika sudah paham dan maka akan kita lanjutkan. Perhatikan tampilan SPSS sobat.
Cara Memasukkan Data responden Pada SPSS

Cara Memasukkan Data responden Pada SPSS

Selesai dengan Cara memasukkan hasil kuisioner pada spss maka sekarang kita akan melanjutkan cara memasukkan data responden. Cara input data responden ini hampir sama dengan ketika kita memasukkan hasil kuisioner.

Data responden ini juga kita dapat dari hasil kuisioner yang telah kita bagikan kepada responden. Sebelum kita melanjutkan kebagian ini pastikan sobat sudah memasukkan hasil kuisioner dengan baik dan benar.

Pada latihan sebelumnya kita sudah membuat 4 data responden yaitu, jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan. Sobat boleh menambahkan data diri dari responden selain dari contoh tersebut sesuai dengan kebutuhan.

Data responden:

Jenis Kelamin (R.JK) -> 1 (laki-laki), 2 (perempuan)
Untuk jenis kelamin Laki-laki inputkan dengan angka 1 dan 2 untuk perempuan
Usia (R.U)
1 (15-17 tahun)
2 (18-25 tahun)
3 (26-35 tahun)
4 (36-45 tahun)
5 (> 46)

Pendidikan ( R.PD)
1 = SMP
2 = SMA
3 = D3
4 = S1

Pekerjaan ( R.PD)
1 = Pelajar
2 = Mahasiswa
3 = Wiraswasta
4 = Karyawan
5 = TNI/PNS/POLRI

Caranya:

Masih di menu Data View , pada bagian paling kanan terdapat kolom dari data responden sesuai dengan yang kita buat pada latihan Cara Membuat Data responden. Inputkan satu persatu sampai jumlah sample terpenuhi. (100 responden).

 Agar lebih jelas silahkan sobat perhatikan video tutorial dibawah.





Masih bingung untuk menginputnya.., Silahkan sobat download data untuk 100 orang responden pada link dibawah.

Download

Tips
Agar lebih mudah memahami artikel tentang SPSS ini sebaiknya ikuti mulai dari postingan awal dengan cara membuka label SPSS dan mengerjakannya secara berurut. Karena pada artikel ini hanya ada satu study beserta data responden yang dapat sobat download. Study kasus yang diolah mulai dari cara Membuat Variable sampai dengan Uji Koefisien Determinasi R2 Pada SPSS. Terdapat 3 Variable dalam study kasus yaitu Pengaruh Sistem Informasi Berbasis Web, Kualitas Layanan,  dan Kepuasan Nasabah.

Demikian Cara Memasukkan Data responden Pada SPSS, Semoga Bermanfaat

Cara Memasukkan Hasil  Kuisioner Pada SPSS

Cara Memasukkan Hasil Kuisioner Pada SPSS

Tutorial kali ini adalah cara memasukkan data/ hasil kuisioner. Data kuisioner adalah data hasil isian kuisioner sobat yang dibagikan dan diisi oleh responden.  Data Kuisioner inilah yang akan kita masukkan pada program SPSS untuk diolah menjadi Informasi yang berguna.

Sebelum kita mulai sobat harus sudah membuat dan memasukkan variable dan data responden pada program SPSS sobat. Jika belum sebaiknya sobat baca dulu Cara Membuat variable pada SPSS dan Cara Membuat Data responden agar kita bisa melanjtkan pada langkah Cara Memasukkan data Kuisioner ini.

Jawaban dari kuisioner diberi skor dengan menggunakan skala likert dengan lima tingkatan. Masing-masing  jawaban dari kuisioner akan diberi skor numerik sebagai berikut: (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral/ragu-ragu, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

Jika sudah paham, perhatikan tampilan SPSS sobat. Klik Data View pada pojok bawah kiri. Lalu sobat inputkan hasil kuisioner sobat satu persatu sampai dengan jumlah sampel terpenuhi.

Agar lebih jelas perhatkan video tutorialnya dibawah:




Masih bingung untuk menginputnya.., Silahkan sobat download data untuk 100 orang responden pada link dibawah.

Download 

Tips:
Agar lebih mudah memahami artikel tentang SPSS ini sebaiknya ikuti mulai dari postingan awal dengan cara membuka label SPSS dan mengerjakannya secara berurut. Karena pada artikel ini hanya ada satu study kasus yang diolah mulai dari cara Membuat Variable sampai dengan Uji Koefisien Determinasi R2 Pada SPSS. Terdapat 3 Variable dalam study kasus yaitu Pengaruh Sistem Informasi Berbasis Web, Kualitas Layanan,  dan Kepuasan Nasabah.
Demikian Cara Memasukkan Hasil  Kuisioner Pada SPSS, semoga bermanfaat.
Cara Membuat Data Responden Pada SPSS

Cara Membuat Data Responden Pada SPSS

Pada kesempatan ini saya akan mencoba memberikan cara membuat data responden pada spss. Sebelumnya sobat harus sudah membuat/ memasukkan variable terlebih dahulu karena bagian ini merupakan kelanjutan dari Cara Memasukkan variable pada SPSS.  Jika belum sobat harus membuatnya (Baca: Cara Memasukkan variable pada SPSS).

Untuk memasukkan data responden ini hamper sama dengan Cara Memasukkan variable pada SPSS. Pada contoh kali ini saya memiliki 4 data responden yaitu : 
  1. Jenis kelamin (R.JK) 
  2. Usia (R.U)
  3. Pendidikan (R.PD) 
  4. Pekerjaan (R.P)

Agar lebih jelas ikuti panduan seperti pada video dibawah. Jika sobat sudah mengikuti langkah-langkahnya dengan benar simpan kembali untuk latihan berikut (Cara Memasukkan data Kuisioner)




Tips:
Agar lebih mudah memahami artikel tentang SPSS ini sebaiknya ikuti mulai dari postingan awal dengan cara membuka label SPSS dan mengerjakannya secara berurut. Karena pada artikel ini hanya ada satu study kasus yang diolah mulai dari cara Membuat Variable sampai dengan Uji Koefisien Determinasi R2 Pada SPSS. Terdapat 3 Variable dalam study kasus yaitu Pengaruh Sistem Informasi Berbasis Web, Kualitas Layanan,  dan


Kepuasan Nasabah.

Demikian Cara Membuat Data Responden Pada SPSS, Semoga Bermanfaat....




Cara Membuat Variable Pada SPSS

Cara Membuat Variable Pada SPSS

Kali ini saya akan berbagi cara memasukkan variable pada SPSS. Saya asumsikan sobat sudah menginstal software SPSS pada PC/Laptop sobat. Kalau belum punya silahkan sobat download dan install terlebih dahulu. (Download SPSS)

Pada tutorial ini saya menggunkan SPSS 20. Apabila SPSS sobat dibawah seri 20, masih tetap bisa digunakan.Cara kerja dan penggunaan pada seri lain (dibawah 20) tidaklah jauh berbeda
Pada contoh ini saya menggunakan 3 variabel yaitu Variable Sistem Informasi Berbasis web (SI berbasis web) sebagai X1, Kualitas Layanan sebagai X2 dan Kepuasan Nasabah sebagai Y. Untuk 2 variabel hanya perlu membuat variable X dan Y.

Langkah-langkahnya:
Buka Program SPSS sobat (klik 2 Kali) atau dari tombol start -> Program -> SPSS for windows-> SPSS 20 for windows.

Cara Membuat Variable Pada SPSS


Perhatikan gambar diatas. Pada variable X1 ada 5 pertanyaan (kuisioner) yang diinput  sebagai X1.1- X1.5 secara berurut dan diakhiri dengan total X1 (SI Berbasis Web). Pada variable X2 ada 9 pertanyaan sebagai X2.1 – X2.9 dan diakhiri dengan total X2 (Kualitas Layanan). Pada Variabel Y, karna hanya ada 1 maka ditulis Y1 – Y6 dan diakhiri dengan Total Y (kepuasan Nasabah). Penulisan Variabel dan bagian-bagian variable tidaklah mutlak. Saobat boleh ganti sesuai keinginan sobat. Yang penting Sobat bisa paham lebih cepat.

Agar lebih jelas Perhatikan Video dibawah dengan baik dan ikuti petunjuk yang ada.



Setelah selesai silahkan di save dengan cara klik File -> Save As -> Pada file name isikan nama filenya, contoh latihan dan klik save. Simpan ditempat yang gampang diingat agar mudah untuk melanjutkan pada bagian selanjutnya.

 Artikel Sebelumnya: Sejarah SPSS
Tips:
Agar lebih mudah memahami artikel tentang SPSS ini sebaiknya ikuti mulai dari postingan awal dengan cara membuka label SPSS dan mengerjakannya secara berurut. Karena pada artikel ini hanya ada satu study kasus yang diolah mulai dari cara Membuat Variable sampai dengan Uji Koefisien Determinasi R2 Pada SPSS. Terdapat 3 Variable dalam study kasus yaitu Pengaruh Sistem Informasi Berbasis Web, Kualitas Layanan,  dan Kepuasan Nasabah.

Demikian cara membuat variable pada SPSS, semoga bermanfaat
Sekilas Tentang SPSS

Sekilas Tentang SPSS

SPSS (Statistical Package for  Social Sciences) adalah sebuah program yang digunakan untuk pengolahan data. Data yang diperoleh akan diolah dengan perhitungan tertentu dan akan menjadi informasi yang berguna dan digunakan untuk pengambilan kesimpulan/keputusan.


SPSS pertama kali diluncurkan pada tahun 1968. Seperti namanya SPSS awalnya digunakan untuk penelitian yang bersifat sosial. Seiring perkembangan zaman, banyak bidang kajian diluar ilmu sosial yang menggunakan bantuan software ini untuk memecahkan permasalahan yang ada.  Seperti  bidang Arsitektur, Kimia, Kedokteran Fisika bahkan Teknologi Informasi telah menggunakan software SPSS sebagai pengolah  datanya. Software inipun banyak digunakan pada perguruan tinggi untuk keperluan analisis data pada berbagai mata kuliah terkait.
Menambah Record Pada MySQL

Menambah Record Pada MySQL

Sekarang akan kita lanjutkan pada topik selanjutnya yaitu Menambah Menambah Record dengan INSERT. Tutorial ini merupakan lanjutan dari Cara Merubah Struktur Table dengan Alter. Bentuk umum perintah untuk menambahkan record atau data ke dalam suatu tabel adalah sebagai berikut :

 INSERT INTO nama_tabel VALUES (‘nilai1′,’nilai2′,…); 
 
kita bisa juga menggunakan perintah berikut:

INSERT INTO nama_tabel(field1,field2,…) VALUES (‘nilai1′,’nilai2′,…);

 Ataupun perintah berikut:

INSERT INTO nama_tabel SET field1=’nilai1′, field2=’nilai2′,…;  

Sekarang kita akan mencoba menambahkan sebuah record ke dalam tabel mahasiswa yang telah kita buat sebelumnya:






Kita akan menambahkan id mahasiswa, nama mahasiswa, alamat, telepon dan email.
Perintahnya seperti berikut:

 INSERT INTO mahasiswa VALUES ('10001', 'Anakonda','Batam Kota', '081344212223',  
 'anakonda@gmail.com');  



Jika perintah/syntax berhasil dieksekusi maka akan ada pesan seperti dibawah:
Query OK, 1 row affected, 1 warning (0.08 sec)

Untuk mengecek hasilnya gunakan perintah:
 SELECT * FROM mahasiswa;  

Maka hasilnya akan tampak seperti gambar




Semoga Bermanfaat
Mengubah Struktur Table Pada MySQL

Mengubah Struktur Table Pada MySQL

Sekarang kita akan mengubah struktur table Mahasiswa yang kita buat pada postingan sebelumnya (Baca cara Membuat Table Dengan MySQL). Untuk mengubah struktur suatu tabel, bentuk umum perintah SQL-nya sebagai berikut :

 ALTER TABLE nama_tabel alter_options;  



Keterangan:
1. ALTER TABLE merupakan perintah dasar untuk mengubah tabel.
2. nama_tabel merupakan nama tabel yang akan diubah strukturnya.
3. alter_options merupakan pilihan perubahan tabel.

Beberapa Option yang biasa digunakan untuk perubahan table adalah:

ADD definisi_field_baru - Option ini digunakan untuk menambahkan field baru dengan “definisi_field_baru” (nama field, tipe dan option lain).
 ADD INDEX nama_index - Option ini digunakan untuk menambahkan index dengan nama “nama_index” pada tabel.
ADD PRIMARY KEY (field_kunci) - Option untuk menambahkan primary key pada tabel
CHANGE field_yang_diubah definisi_field_baru - Option untuk mengubah field_yang_diubah menjadi definisi_field_baru
DROP nama_field - Option untuk menghapus field nama_field
MODIFY definisi_field -Option untuk mengubah suatu field menjadi definisi_field
DROP nama_field - Option untuk menghapus field nama_field
RENAME TO nama_tabel_baru Option untuk mengganti nama tabel

Contoh :
1. Menambahkan field “tgllahir” ke tabel mahasiswa

 ALTER table mahasiswa ADD tanggallahir date NOT NULL; 

2. Menambahkan primary key pada suatu tabel

 ALTER table mahasiswa ADD PRIMARY KEY(id_mahasiswa);  

3. Mengubah tipe field tanggallahir menjadi varchar dalam tabel mahasiswa

 ALTER table mahasiswa MODIFY tanggallahir varchar(8) NOT NULL; 

4. Menghapus field tanggallahir dari tabel mahasiswa

 Alter table mahasiswa DROP tgllahir; 

5. Mengubah Nama Table:
 RENAME TABLE mahasiswa TO mhs;  
 ALTER TABLE mhs RENAME TO mahasiswa; 


Perintah di atas akan mengubah tabel mahasiswa menjadi mhs dan sebaliknya.

6. Untuk menghapus nama table perintahnya:
 DROP TABLE nama_tabel;  

Contoh kita akan menghapus table mahasiswa:
 DROP TABLE mahasiswa;  

Jika ada balasan pesan seperti dibawah maka perintah berhasil dieksekusi
Query OK, 0 rows affected (0.17 sec)
Cara Membuat Table Pada MySQL

Cara Membuat Table Pada MySQL

Setelah kita membuat database Mahasiswa, sekarang kita akan lanjutkan membuat table mahasiswa. Kita akan membuat table dengan struktur seperti dibawah.

Nama table: Mahasiswa

No Nama Field Tipe Panjang
1 id_mahasiswa * Varchar 5
2 nm_mahasiswa Varchar 35
3 alamat Text
4 telepon Varchar 12
5 email Varchar 50

Perintahnya adalah sebagai berikut:

 CREATE TABLE mahasiswa (  
 id_mahasiswa varchar(5) NOT NULL,  
 nm_mahasiswa varchar(30) NOT NULL,  
 alamat text,  
 telepon varchar (20),  
 email varchar (50),  
 PRIMARY KEY(id_mahasiswa)  
 );Drop Database mahasiswa;  


Apabila table berhasil dibuat maka akan ada pesan seperti dibawah:

Query OK, 0 rows affected (0.31 sec)

Create table merupakan perintah dasar untuk pembuatan table pada mysql dan setiap perintah harus diakhiri titik-koma (;).

Untuk mengecek apakah table sudah ada ketikkan perintah berikut:

 SHOW tables; 

Hasilnya apabila sudah dibuat maka akan tampak seperti pada gambar



Untuk melihat struktur tabel mahasiswa gunakan perintah:

 DESC mahasiswa;

Hasilnya seperti gambar dibawah:



DESC merupakan singkatan dari DESCRIBE. Sobat juga bisa menuliskan DESCRIBE atau hanya DESC saja.

Demikian semoga bermanfaat
Cara Membuat Database Pada MySQL

Cara Membuat Database Pada MySQL

Kali ini saya akan share bagaimana cara membuat data base pada mysql. Didalam MySQL ada 3 jenis perintah yang harus kita ketahui yaitu:

1. DDL atau Data Definition Language
DDL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pendefinisian suatu struktur database, dalam hal ini database dan table. Beberapa perintah dasar yang termasuk DDL ini antara lain :
– CREATE
– ALTER
– RENAME
– DROP

Tipe Data String Pada MySQL

Tipe Data String Pada MySQL

MySQL memiliki banyak tipe data untuk field (kolom) tabel. Tipe field (kolom) ini berguna utuk menentukan besar kecilnya ukuran suatu tabel. Tipe field di MySQL terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu numerik, string, date-andtime, dan kelompok himpunan (set dan enum). Tiap-tiap tipe field memiliki batasan lebar dan ukurannya masing-masing.


Tipe data string digunakan untuk menyimpan data string (text). Ciri utama data string adalah suatu data yang memungkinkan untuk dikenai operasi aritmatika seperti pertambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Berikut ini tipe field (kolom) di MySQL yang termasuk ke dalam kelompok tipe string: